Minggu, 4 Desember 2022 – 12:40 WIB
Olahraga VIVA – Chief Executive Officer Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengungkapkan Indonesia merupakan pasar terbesar MotoGP, sama seperti Amerika Serikat untuk Formula 1. Ia pun mengaku berusaha meniru semua langkah F1 untuk menjadi ajang olahraga global yang memiliki basis penggemar di banyak negara di dunia.
Sejak hak komersialnya diambil alih oleh Liberty Media pada awal 2017, F1 menjadi ajang olahraga yang lebih mendunia. Awalnya, ajang balap mobil ini cenderung berpusat di Eropa, terutama di Inggris. Namun, kini F1 justru menggelar balapan di 21 negara berbeda. Jumlah penggemar mereka pun terus bertambah dari berbagai kelompok umur.
Kepala Eksekutif Dorna Carmelo Ezpeleta
Di sisi lain, meski juga merupakan ajang balap terbesar, MotoGP masih berpusat di Eropa, terutama di Spanyol dan Italia, dan ‘hanya’ diadakan di 18 negara. Selain itu, MotoGP juga masih alot dalam berinteraksi dengan penggemar akibat dibongkarnya konten media sosial, beberapa tayangan free-to-air, dan paket tontonan mahal di situs resminya.
Namun, dalam acara ‘Eventos, Quo Vadis?’ di Pamplona, Ezpeleta bertemu dengan CEO F1 Stefano Domenicali, dan mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meniru F1 guna meningkatkan daya tarik MotoGP. “Semua yang saya lihat dari Stefano, bisa saya lakukan. Ini sangat penting,” ujarnya seperti dilansir Marca.
Salah satu langkah menarik yang dilakukan Dorna untuk meniru F1 adalah sprint racing. Perbedaannya terletak pada jumlahnya. Format ini baru diterapkan oleh F1 mulai tahun 2021. Jika sebelumnya hanya ada 3 sprint race per musim, maka akan ada 6 sprint race di tahun 2023. Sebaliknya, MotoGP justru menerapkan sprint race di setiap race week mulai tahun 2023.