Makin Tegang, Hamas Ancam Bunuh Warga Israel yang Disandera Jika Serangan Udara Meningkat di Gaza
Selasa, 10 Oktober 2023 – 16:56 WIB
Tel Aviv – Hamas berjanji akan membunuh warga Israel yang disandera jika Tel Aviv meningkatkan serangan udara di Jalur Gaza dan memblokade total wilayah itu dari makanan, bahan bakar, dan pasokan lainnya.
Baca Juga :
ICMI Desak Pemerintah RI Aktif Terlibat Tengahi Konflik Israel-Palestina
Pada hari keempat perang, Militer Israel mengatakan mereka telah menguasai sebagian besar wilayah selatan setelah serangan Hamas membuat aparat militer dan intelijen mereka lengah, dan menyebabkan pertempuran sengit di jalan-jalan Israel untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Menanggapi serangan udara Israel, Juru Bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida, mengatakan pada Senin malam 9 Oktober 2023, bahwa kelompok tersebut akan membunuh seorang warga sipil Israel yang ditawan setiap kali Israel menargetkan warga sipil di Gaza “tanpa peringatan sebelumnya.”
Baca Juga :
Dubes Palestina Cerita Situasi Terkini Gaza, Roket Mendarat di Tempat Perlindungan Warga Sipil
Hamas dan militan lainnya di Gaza mengatakan mereka menahan lebih dari 130 tentara dan warga sipil yang diculik dari wilayah Israel.
VIVA Militer: Roket Hamas Palestina hantam pemukiman sipil Israel
Baca Juga :
Sekjen PBB Sangat Tertekan Dengan Rencana Israel Kepung Total Gaza
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, memperingatkan Hamas agar tidak menyakiti salah satu sandera, dengan mengatakan, “Kejahatan perang ini tidak akan diampuni.” Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menunjuk seorang mantan komandan militer untuk menangani krisis sandera dan orang hilang.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan badan-badan bantuan lainnya sedang berbicara dengan Mesir untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang terkepung melalui titik penyeberangan Rafah, antara jalur tersebut dan Semenanjung Sinai Mesir, kata seorang pejabat dan pekerja bantuan Mesir, dikutip dari AP, Selasa, 10 Oktober 2023.
Mereka mengatakan pihak berwenang Mesir telah menghubungi Israel dan Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan koridor kemanusiaan di Gaza, di tengah pemboman Israel yang tak henti-hentinya terhadap jalur tersebut.
Upaya ini dilakukan ketika Israel menutup pasokan makanan, bahan bakar, dan pasokan lainnya ke lebih dari 2 juta orang di Gaza sebagai pembalasan atas serangan berdarah yang dilakukan militan Hamas.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan bahwa mereka telah berjuang untuk menampung lebih dari 187.518 warga Palestina di Gaza, yang mengungsi akibat serangan Israel karena rumah sakit dan sekolah yang mereka kelola di Jalur Gaza rusak akibat pertempuran tersebut.
Badan tersebut mengungkapkan dalam laporannya bahwa mereka melindungi sekitar 137.500 orang di 83 sekolah yang mereka kelola di Jalur Gaza. Namun, sekolah tersebut penuh sesak dan beberapa di antaranya hanya menyediakan air minum dalam jumlah terbatas.
Bentrokan Antara Hamas dan Pasukan Israel
Mereka kesulitan menyediakan kasur yang memadai, perlengkapan kebersihan, dan juga jerigen untuk bahan bakar.
Konflik yang sedang berlangsung telah mengganggu operasi mereka di wilayah kecil tersebut, dan UNRWA mengatakan bahwa hampir setengah juta orang tidak dapat menerima bantuan pangan minggu ini karena mereka harus menutup pusat distribusi.
Halaman Selanjutnya
Mereka mengatakan pihak berwenang Mesir telah menghubungi Israel dan Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan koridor kemanusiaan di Gaza, di tengah pemboman Israel yang tak henti-hentinya terhadap jalur tersebut.