Netanyahu Klaim Tidak Ada Niat Duduki Gaza Dalam Jangka Panjang
Jumat, 10 November 2023 – 17:27 WIB
Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan bahwa kinerja militernya sangat baik. Dia juga menekankan bahwa pihaknya tidak berencana untuk menduduki kembali wilayah Palestina.
Baca Juga :
Pidato Raja Charles di Parlemen Jadi Sorotan, Nyatakan Dukung Israel
“Gencatan senjata dengan Hamas berarti menyerah,” katanya, dikutip dari Arab News, Jumat, 10 November 2023.
“Saya pikir tentara Israel berkinerja sangat baik,” tambahnya.
Baca Juga :
Jewish Activists Occupy Liberty Statue to Support Palestinian Freedom
“Betapapun lamanya, kami akan melakukannya.”
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Baca Juga :
Hamas Ingin Bebaskan Belasan Sandera, Tapi Netanyahu Tolak Lagi Gencatan Senjata
Dia juga menambahkan bahwa Israel tidak berusaha untuk menggusur siapa pun, dan mendorong rencananya untuk masa depan Gaza, dengan mengatakan wilayah itu harus didemiliterisasi, dideradikalisasi, dan dibangun kembali.
“Kita harus menemukan pemerintahan, pemerintahan sipil yang akan ada di sana,” tambahnya, tanpa merinci siapa yang mungkin membentuk pemerintahan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu mengatakan pasukan Israel harus tetap siap untuk masuk kembali ke Gaza dan membunuh para milisi Hamas.
“Hal itulah yang akan mencegah munculnya kembali entitas seperti Hamas.”
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok militan itu menyerbu perbatasan Gaza pada 7 Oktober 2023, dan menewaskan 1.400 orang, yang sebagian besar warga sipil. Hamas juga menyandera sekitar 240 orang lainnya.
Pemboman udara dan serangan darat balasan Israel juga telah menewaskan lebih dari 10.800 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Dia mengatakan Israel tidak memiliki rencana untuk tetap berada di Gaza dalam jangka panjang.
“Kami tidak berusaha untuk memerintah Gaza. Kami tidak berupaya untuk menduduki wilayah tersebut, namun kami berupaya untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi wilayah tersebut dan bagi kita,” ucapnya.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Photo :
Abir Sultan/Pool Photo via AP
Serangan 7 Oktober lalu dan konflik berikutnya terjadi ketika Israel semakin mendekati kesepakatan damai dengan Arab Saudi, melanjutkan apa yang disebut sebagai perjanjian Abraham yang menormalisasi hubungan dengan beberapa negara Arab.
Netanyahu juga menegaskan konflik tersebut tidak akan merusak momentum diplomatik dan bahwa pihaknya akan matang untuk melanjutkan perundingan setelah Israel menghancurkan Hamas.
“Saya pikir kondisinya akan matang. Faktanya, setelah meraih kemenangan, saya pikir mereka akan menjadi lebih matang.”
Halaman Selanjutnya
Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu mengatakan pasukan Israel harus tetap siap untuk masuk kembali ke Gaza dan membunuh para milisi Hamas.